Sunday, May 8, 2016

Tendang Bahasa Alay, Ah!




Bahasa alay merupakan bahasa yang mulai digunakan saat ini di kalangan para remaja bahkan ibu-ibu muda. Seringkali mereka posting status atau memberi komentar dengan menggunakan bahasa alay.
“ kamu cantik bingit,
“ iyuwh dia jadi kezel ‘’
Pernah baca tulisan tersebut, kadang setelah membaca kita berpikir ini maksudnya apa. Itulah bahasa alay yang mulai bekembang di masyarakat  bahkan tidak dianggap bahasa yang salah oleh sebagian masyarakat. Bahasa alay tidak hanya terlihat berbeda dari bahasanya. Namun para remaja pecinta bahasa alay mencampurkan angka dan huruf untuk sebuah kata, mengetik huruf besar ditengah atau gaya pengetikan yang unik. Sehingga terlihat berbeda dari bahasa dan penulisan pada umumnya.
            Bukan anti bahasa alay namun kadang kita tidak mengerti maksud yang disampaikan. Menggunakan bahasa alay bukan berarti remaja gaul atau ibu-ibu keren. Penggunaan bahasa alay adalah kebiasaan negatif yang harus dirubah sebelum menjadi virus bahasa.
Kondisi banyaknya penggunaan bahasa dan penulisan bahasa alay di kalangan remaja perlahan akan merusak eksistensi bahasa Indonesia juga bahasa daerah. Remaja yang baru mengetahui bahasa alay akan merasa terlihat gaul dan terus menerus akan nyaman menggunakannya. Sehingga menjadi kebiasaan berkomunikas dalam masyarakat. Bahkan dengan orang tua yang sama sekali tak mengerti bahasa mereka.
Bagi penulis atau para pebisnis yang menggunakan komunikasi lewat tulisan untuk bisnisnya maka tendang  jauh bahasa alay!. Jangan pernah menggunakan bahasa alay sekalipun hanya di SMS, status FB, atau BBM. Kebiasaan menulis bahasa alay walaupun di SMS mungkin terlihat sepele namun tanpa disadari bisa menjadi kebiasaan dan terbawa ketika kita menulis sebuah artikel bahkan menulis buku.
Walaupun cerita dan tulisannya bagus namun jika menggunakan bahasa alay dijamin penerbit langsung menolak. Karena tidak semua pembaca mengerti bahasa alay. Dan tak ada kamus untuk mencari makna katanya. Gunakanlah bahsasa Indonesaia yang baik dan benar.

Remaja gaul bukanlah mereka yang berbicara atau menulis menggunakan bahasa alay. Namun mereka yang mampu membuat karya dengan tulisannya.  Begitupula dengan para ibu hebat bukanlah yang rajin menulis status dengan bahasa alay. Ibu hebat adalah ibu yang mandiri yang pandai merangkai katanya untuk peluang bisnisnya. Yuk, tendang jauh bahasa alay karena kita cinta bahasa Indonesia.
Load disqus comments

0 comments