Saturday, May 14, 2016

Ketika Nulis Mulai Mentok, Apa yang Harus Dilakukan?



Ada banyak orang yang yang mengungkapkan nggak pede menulis karena nggak punya ide untuk di tulis.
Nah, ketika nulis mulai mentok, apa yang harus dilakukan?
Ide itu seperti air yang bisa kita lihat dimana-mana. Ide sebenarnya ada di sekeliling kita, namun kita sendiri yang tak pernah menyadari. Kegiatan kecil yang kita lakukan bisa kita jadikan ide tulisan. Pengalaman hidup kita bisa kita tuangkan dalam bentuk bahasa tulis. Bahkan banyak buku best-seller berasal dari pengalaman.
Lalu mulai dari mana?
Mulailah menulis di mana pun Anda hendak memulainya. Mulailah menulis pada bagian di mana pun Anda merasa nyaman. Banyak penulis majalah yang tak menulis pengantar terlebih dahulu, bahkan mereka hampir tak pernah menulis judulnya pada saat mulai menulis.
Kalimat pertama yang mereka tulis mungkin hanya sebuah pengantar yang ditulis mereka untuk kepentingan mereka, yang digunakannya sebagai batu loncatan untuk masuk ke bagian tulisannya yang lain. Bisa saja kata-kata pertama yang mereka tulis tak muncul pada artikelnya yang sudah final. Meski begitu, menulis sesuatu yang mungkin pada akhirnya tak terpakai bisa jadi cara bagi Anda untuk mulai menulis.
Ah susah, mungkin saya memang tidak bakat menulis.
Menulis tidak hanya bakat namun menulis adalah keterampilan. Jadi pada dasarnya semua orang bisa menulis. Namun masalahnya tidak semua orang mau belajar untuk mulai menulis
Menulis adalah menuangkan ide, gagasan, dan perasaan dalam pikiran kita dalam bahasa tulis. Untuk dipahami oleh pembaca sebagai salah satu alat komunikasi tidak langsung. Kemampuan seseorang untuk menulis tidak muncul secara instan dan otomatis. Kemampuan ini pun bukan bakat yang dibawa sejak lahir. Namun kemampuan seseorang dalam menulis diperoleh melalui pembelajaran dan latihan.
Tidak mau menulis dengan alasan merasa bahwa kita bukanlah penulis malah membuat kita nggak akan pernah bisa menulis. Kita harus tahu bahwa menulis bukan hanya untuk penulis saja. Bahkan para penulis hebat pun awalnya sama seperti kita mengalami kesulitan ketika menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan. Namun mereka terus belajar dan belajar.
Kadang setelah ide muncul masih belum berani menulis. “takut tulisanku dikritik orang”. Orang lain mengkritik tulisan kita berarti mereka membaca karya kita. Kritikan yang diberikan bukan membuat kita harus malu apalagi mundur. Namun dari kritikan itu kita belajar untuk menulis lebih baik. Mengolah kata lebih sempurna hingga tulisan kita enak dibaca. Lebih baik tulisan kita dikiritik daripada hanya bisa mengkritik tapi tak pernah menulis.
Tak ada jalan terbaik untuk meruntuhkan rasa nggak pede dalam menulis selain belajar dan mulai menulis. Jika belum bisa menulis di sosial media kita bisa memulai dari menulis diary.
Hal yang terpenting dalam menulis adalah latihan untuk terus menulis, membaca dan terus belajar untuk menambah wawasan dan ilmu kita.
Ya, tentu saja penulis harus suka membaca dan mempelajari hal-hal baru. Bagaimana kita mau menulis jika kita tak memiliki ilmu untuk dituangkan dalam tulisan.
Jadi, sudahkah menulis hari ini?




Load disqus comments

0 comments