(Buku karya penulis di manajemen Indscript)
Jika
cinta ditolak berbagai cara dilakukan dari mulai kirim bunga hingga kirim pulsa
agar cinta diterima. Nah, bagaimana jika naskah kita ditolak? Jika naskah kita
ditolak maka usaha kita harus lebih besar dari cinta ditolak.
Apapun
bentuk penolakan pasti menyakitkan bahkan terkadang membuat kita putus asa.
Mungkin itu hal yang wajar karena sifat manusia selalu ingin hal yang mudah dan
instant. Naskah yang kita buat berhari-hari dengan mengorbankan waktu dan
tenaga. Harapan bisa di terima oleh penerbit namun ternyata di tolak. Ini
adalah tantangan yang harus ditaklukkan.
Ketika
naskah kita ditolak oleh salah satu penerbit, ini bukanlah akhir dari karya
kita. Bahkan penulis besar sebelum bukunya menjadi best-seller
perjalanan penulisan mereka tidak semulus jalan tol. Mereka pun pernah
mengalami penolakan. Naskah Harry Potter
pernah mengalami 14 kali penolakan. Bahkan penulis Fahrenhit 451, Ray Bardburry pernah mengalami 800 KALI
penolakan, bukan 8 kali lho! Nah, kita
baru tiga kali ditolak penerbit sudah putus harapan dan tak mau lagi menulis.
Jangan
khawatir kalau naskah kita ditolak. Penolakan adalah sebuah proses kita untuk
berkarya lebih baik lagi. Ketika Penerbit menolak naskah kita, mungkin tulisan
kita sudah umum maka buatlah tulisan unik dan membuat penasaran pembaca. Bahasa
kita terlalu kaku maka belajarlah lagi agar bahasa dalam tulisan kita lebih
baik dan enak dibaca. Evaluasi terus apa yang menjadi kekurangan dari tulisan
kita.
Penolakan
naskah dari penerbit bisa jadi karena naskah yang kita kirim tidak sesuai
dengan karakter mereka. Maka kita harus pindah haluan untuk mengirimkan naskah
kita pada penerbit lain. Penerbit yang sesuai dengan tulisan kita. Jika kita
menulis buku tentang motivasi tapi mengirimkannya ke penerbit seputar fashion
jelas ditolak. Maka pelajari buku terbitan dari penerbit tertentu buatlah
tulisan sesuai dengan naskah yang mereka inginkan.
Jadi
penulis harus bermental baja. Jika hari ini ditolak perbaiki lagi tulisannya
dan kirim kembali ke penerbit lain.
Mungkin saja editor di penerbit A tidak kurang menyukai tulisan kita.
Namun editor di penerbit B senang dengan tulisan kita. Tak ada yang tak mungkin
selama kita berusaha dan terus belajar memperbaiki kekurangan kita.
Ayo,
terus semangat menulis, menulis dan terus menulis!
0 comments