Masih ingat ketika kita SD dulu,
jika ada teman yang suka menyontek? Sudah
pasti kesal. Karena tak mau berpikir dan berusaha sendiri. Agar teman tak bisa
menyontek akhirnya ketika kita mengisi kita tutupi dengan buku.
Seiring berkembangnya zaman
menyontek perlahan hilang. Namun kini menjadi copy paste. Apa bedanya dengan menyontek?
Ketika kita mencari beberapa sumber
di internet tidak jarang muncul pembahasan yang sama di blog yang berbeda.
Terkadang kita bertanya siapakah penulis aslinya? Ini adalah salah satu contoh copy paste yang marak dilakukan.
Seharusnya kita merasa malu mengisi konten blog dengan copas dari blog
tetangga. Apalagi jika kita seorang
penulis. Jangan copy paste dong!
Copy
paste juga menjadi kegiatan
favorit para mahasiswa yang malas untuk mengerjakan tugas sendiri. Tugas
membuat makalah atau penelitian tingga searching
di internet ganti nama menjadi nama sendiri print
langsung jilid dikumpulkan ke dosen. Pernah mengalami?
Semoga tidak! Karena kita
harus menjadi mahasiswa kreatif no
copas.
Copy paste merupakan kegiatan yang tidak
menghargai hasil karya orang lain. Sama halnya dengan siswa SD yang suka
menyontek. Namun copas lebih keren
mungkin, karena tak terlihat. Tapi jangan salah lho! Banyak sekali kerugian dari
copy paste bagi si pelaku bahkan bagi
pemilik tulisan aslinya. Apa sih bahaya copy paste?
1.
Tidak
akan berkembangnya kreativitas
Bagaimana ide bisa mencul dan kreativitas
bisa terasah jika menulis hanya copy
paste
2.
Blog
bisa dihapus google
Jika banyak tulisan copas di blog kita
maka mbah google akan mengambil tindakan yaitu menghapus blog kita.
3.
Merugikan
orang lain
Pemilik tulisan asli pasti akan
merasa rugi.
Bayangkan mereka menulis dengan
penuh keratifitas namun dalam hitungan menit dicopas.
4.
Mencemarkan
nama baik
Bisa dibayangkan malunya kita jika
ketahuan copy paste. Mungkin komentar
tulisan kita bukan lagi komentar positif
tapi “ tulisannya copy paste ya”
0 comments